Back to Nature tidak hanya sekedar isapan jempol belaka, disana sini semakin banyak penggemarnya, karena mungkin orang sudah jenuh dengan segala yang barbau artifisal, kadang mereka tidak ragu lagi memilih gaya hidup kembali ke alam. Hal ini dapat terlihat jelas dari gaya penampilan yang mengutamakan aspek lingkungan baik secara fisik maupun sosial dan budaya, bentuk thema thema cluster yang sekarang marak ikut merilis andil keberadaanya.
Banyaknya regrasi di pelataran yang rapi tidak hanya sebagai penambah keindahan semata. namun lebih jauh dipandang sebagai penyeimbang kelangsungan dari lingkungan alam. Lebih kedalam hunian ini nampak ruang tamu yang sederhana diisi oleh furniture dengan mengekspose bahan dasar, misalnya meja dari kayu yang bercabang atau kayu gempal-gempal disana-sini, dilengkapi pula oleh kursi dari kayu glondongan yang dibuat sedemikian rupa dengan finishing vrnish yang paling sederhana berwarna warna kayu yang diinggikan. Finishing sederhana ini terkesan cocok dengan corak dan gaya rastik sebagai tampilannya, apa adanya, jujur, terbuka.
Selain itu poliver vernish sederhana tersebut ternyata juga mampu memberi perlindungan utuh atas kayu-kayu mentah tersebut sebagai bahan dasar. walaupun lekuk keasliannya berupa cacat-cacat kayu lebih nampak jelas. poliver yang mempunyai karakter halus, sedikit tebal memberi kesan kuat dan keras, tahan lama dalam pemberian proteksi dari bahan dasarnya.
Warna gaya rastik kebanyakan kecoklat-coklatan sesuai aslinya. poliver dapat diaplikasikan dengan sederhana, baik memakai kuas, spray atau lebih terlihat nyentrik pup dengan kain halus. Sebenarnya gaya rastik bukan antik, walaupun sama sama apa adanya namun untuk rastik tidak menilai dari umur bahan dasarnya semakin berharga.