Banyak kita jumpai rumah yang diatur sedenikian rupa mulai dari halaman, teras sampai pada interiornya mencerminkan kamapanan, kerajinan penghuninya. Namun tidak jarang pula kemapanan, kerapihan serta kerajinan itu terusik manakala banyak timbul bercak-bercak pulau yang mengandung molekul-molekul air pada dinding-dinding interiornya. Tentu saja semua ini harus secepatnya ditanggulangi agar tidak terus menerus mengganggu pemandangan.

Guna menanggulangi bercak (ngompol) pada dinding interior, yang harus kita lakukan terlebih dahulu adalah mengidentifikasikan lokasi bercak tersebut dan factor-faktor yang harus diperhatikan adalah :

  • permukaan air tanah yang naik
  • pipa air yang bocor
  • plesteran dinding kamar mandi yang kualitasnya rendah
  • retak rambut
  • adanya celah antara 2 dinding dengan tetangga
  • penggunaan batualam sebagai pelapis dinding eksterior
  • dinding luar (eksterior) yang belum diplester.

Setelah teridentifikasi pola bercak-bercak (ompol) tersebut baru dipikirkan bagaimana cara yang terbaik agar bercak tersebut hilang selamanya. Yang penting dari identifikasi pola bercak akan ditemukan sumber permasalahannya.
Dari hasil identifikasi diperoleh klarifikasi masalah dan penanggulangan sebagai berikut :

Air permukaan tanah naik Identifikasinya
Bercak teralokasi pada kurang lebih 1 meter di bawah dinding, dan terjadi terus menerus sepanjang waktu tidak mengenal saat hujan atau tidak. Air tanah yang merendah ke dinding interior melalui kapiler material semen. Hal ini dapat terjadi karena rendahnya kualitas material plesteran baik dinding luar maupun dalam.
Solusi : mengerok plesteran kurang lebih 1 meter dari permukaan, ganti dengan plesteran baru dengan komposisi pasir dan semen 3:1, baru kemudian dilakukan pengecatan sesuai dengan prosedur yang benar.
Adanya pipa air yang bocor, biasanya terindikasi kurang lebih 1 meter dari dinding dasar. Ini mudah terlihat bercak basahnya, lebih parah dari bewrcak basah lainnya. Solusi : ganti pipa yang bocor, lalu plester dengan komposisi material yang benar.

Retak rambut dinding Interior
Unsur pembentuk plesteran tidak bersih banyak mangandung tanah, bisa juga proses pengacian dilakukan saat belum waktunya, plesteran belum kering sempurna.

Solusi : retak-retak rambut diperbesar sedikit dan ditutup dengan plamir tembok, setelah mengering sempurna total baru difinishing.

Dinding luar belum diplester
Air masuk ke material dinding melalui air hujan yang meresap melalui pori-pori material menembus ketebalan dinding berakhir pada dinding interior, berhenti dan membentuk pola air pada dinding. Plesteran dinding luar dengan perbandingan material 1:3, tunggu kurang lebih 2 minggu memberi kesempatan plesteran kering total, kemudian diaci.

Air merembes dari celah dinding
Air merembes dari celah dinding kita dengan tetangga mengakibatkan air masuk dari celah kedua dinding tersebut.
Solusi : tutup celah itu dengan plesteran kemudian lapisi dengan Pelapis Anti bocor .

Air merembes dari kamar mandi
Hal ini diakibatkan karena :
– sambungan pipa air rusak/putus
– kualitas material plesteran yang kurang baik.
Solusi : betulkan sambungan yang rusak/putus , kerok plesteran dan ganti dengan plesteran yang baik.